Coconut Yogurt – COYO

Yogurt, siapa yang tidak kenal ya. Yogurt adalah olahan susu yang melalui proses fermentasi oleh bakteri. Yogurt kaya akan probiotik yang baik untuk usus/flora pencernaan.

Apa itu probiotik? Berhubung aku bukan ahli, aku hanya akan jelaskan singkat apa yang aku paham dan ketahui. Probiotik adalah mikroorganism yang hidup dalam tubuh kita; mereka adalah bakteri baik hati. Jadi di dalam tubuh kita itu ada bakter baik dan jahat. Nah si probiotik adalah si bakteri baik yang fungsinya bukan hanya sekedar penghuni baik-baik yang pasif, tetapi mereka bersama bekerja menjaga kesehatan pencernaan kita. Perlu diingat bahwa pencernaan yang sehat itu akan mendukung kondisi kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Mereka membentuk deretan prajurit yang selain membantu mencerna makanan/asupan yang masuk dalam pencernaan, mereka juga melawan segala virus dan “penghuni luar” yang hendak menjajah tubuh kita. Sudah dibuktikan secara scientific, bahwa ada kaitan yang sangat kuat antara pencernaan dan kesehatan tubuh. Bahkan banyak yang menyebut pencernaan adalah otak ke-dua. Pencernaan kita juga memiliki jumlah neuron yang sangat banyak, oleh karena itu ada kaitan kuat antara pencernaan dan otak (pikiran). Nahh, jadi alasan yang baik kan dan terbukti ketika kita lapar, we get HANGRY (hungry X angry) atau mood kita langsung kacau. Now we know why, dan masuk akal. hehe

Nah, probiotik ini penting untuk dikonsumsi terlebih jika kita pernah terkena antibiotik saat treatment tertentu, karena antibiotik bisa mematikan bakteri-bakteri baik; jumlah bakteri baik yang kurang bisa mempengaruhi sistem imun kita menjadi lebih lemah. That’s what they say ya, aku pribadi tidak bisa membuktikannya secara ilmiah. Oya sebelum aku cerita pengalaman lebih lanjut, ada juga istilah “PREBIOTIK”; itu berbeda ya dengan PROBIOTIK. Secara simplenya, prebiotik itu adalah makanan untuk si probiotik. Jadi kita sama-sama membutuhkan keduanya: prebiotik dan probiotik.

Nah, probiotik ini menurutku jika bisa didapatkan melalui makanan/asupan jelas lebih baik, baru jika memang memang mengalami jumlah probiotik yang kurang dalam tubuh, dengan konsulati dokter, suplemen jadi solusi lanjutnya. But like everything, seperti semua suplemen, menurutku pribadi jika bisa apa yang dicari bisa didapatkan dari makanan yang asli, lebih baik itu dilakukan terlebih dahulu. Jadi pertama-tama coba konsumsi makanan yang memang mengandung probiotik, yaitu di banyak makanan/minuman yang fermentasi seperti :

  • yogurt
  • tempe
  • kimchi
  • kefir
  • miso (fermentasi kedelai dengan koji bahan untuk starter fermentasi)

Sedangkan untuk prebiotik bisa ditemukan di :

  • pisang
  • bawang putih
  • bawang bombay
  • daun bawang
  • bengkoang
  • apel

Jadi, dari makanan sehari-hari saja kita bisa mendapatkan si probiotik dan prebiotik. Nah, kali ini aku mau share resep COYO atau Coconut Yogurt, yaitu yogurt berbasi kelapa dan bukan susu sapi seperti yang biasa kita kenal/temukan. Aku perlu jelaskan, saat ini dan sudah dari beberapa waktu lalu aku mencoba mengurangi konsumsi susu sapi dan olahannya karena tidak terasa di makanan-makanan yang mudah didapatkan jaman sekarang mulai dari snack hingga makanan berat, lalu minuman itu banyak sekali yang menggunakan susu sapi sebagai bahan dasarnya. Dan aku rasa, tubuhku merasakan berlebihannya. Yang sudah mengikuti dari beberapa waktu, tau kalau aku memiliki masalah kulit (wajah) yang sangat sensitif. Selain sensitif dari kondisi luar, kulit itu menjadi tempat akhir terungkapnya pola makan kita, setidaknya dalam kasusku demikian. Ingat apa yang aku katakan di awal, pencernaan itu adalah otak ke-dua; dia memproses banyak hal terutama yang kita makan dan di situlah jika ada yang berlebihan, atau kurang atau komposisi yang kurang pas akan menimbulkan gejala-gejala seperti inflamasi (paling umum) yang kemudian somehow (aku tidak akan menceritakan terlalu dalam) berefek ke kulit. Pada intinya, hubungan antara : pencernaan, otak dan kulit itu sudah terbukti. Bahkan kita sudah tidak asing lagi mendengar : “if you want to fix your skin, fix your gut” atau jika ingin memperbaiki (kondisi) kulit maka perbaiki pencernaan. Kita sebenarnya sudah tau, apalagi teman-teman yang juga memiliki masalah kulit seperti eczema, acne/jerawat; ketika makan makanan yang terlalu berminyak atau terlalu banyak protein hewani, terlalu banyak konsumsi yang manis-manis, pasti kulit bereaksi. Coba amati saja. Aku sendiri mengamati supaya aku bisa pelan-pelan paham dengan tubuhku, dan memberikanku rasa percaya diri dengan apa yang aku konsumsi. Walau demikian tingkat sensitifitas tiap orang berbeda-beda dan terus berubah. So just be attentive and learn to listen to your body.

Anyway, itu yang aku alami dan aku sangat coba pelajari semua itu; apa yang membuatku merasa nyaman (kulit) dan apa yang sepertinya menjadi pemicu. Susu sapi dan olahannya termasuk menjadi trigger untuk masalah kulitku. Hal ini tentunya perlu diingat juga bahwa sapi-sapi yang umum ada jaman sekarang penuh dengan hormon-hormon yang disuntikkan agar salah satunya ya menambah produksi susu. Hormon-hormon yang disuntikkan ke sapi-sapi itu, kemudian susu kita minum, pasti akan “tubrukan” dan mengalami perang sengit dengan hormon-hormon alami di tubuh kita. Lalu timbullah inflamasi, timbullah masalah pada kulit dan juga pada pencernaan.

All that led me to finding out and experimenting with non dairy based ingredients. Nah si coconut yogurt ini salah satunya. Biasanya aku senang minum air kelapa yang dingin, aku suka beli dan simpan dalam botol kaca di dalam kulkas dan minum dingin-dingin. Daging kelapanya selama ini aku justru hindari karena aku pikir terlalu berlemak. Tetapi lemak yang ada di daging kelapa mudah itu baik jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan juga seperti semuanya ya, too much of a good thing becomes not good. Aku cari tau kira-kira si daging kelapa saat aku beli air kelapa bisa diapakah ya. Dan aku menemukan si Coconut Yogurt ini.

Cara membuatnya sangat mudah, yang mungkin sedikit tricky adalah mendapatkan kapsul probiotik sebagai “pakan”/umpan proses fermentasi nantinya. Tetapi aku yakin di apotik bisa kok dapat, yang penting coba cari yang bentuknya kapsul yang bisa diambil isinya saja (bentuknya bubuk). Tiap merk punya jumlah “organisms” yang berbeda-beda. Mungkin kalian akan perlu coba-coba dulu sebelum menemukan yang pas. But that’s ok, part of the learning process ya.. Nanti kalau aku sudah menemukan probiotik lokal yang mudah didapatkan akan aku update di post ini ya. Sementara aku pakai merk NOW Probiotic-10 25 Billion https://www.nowfoods.com/supplements/by-category/probiotics-enzymes-healthy-digestion

Ok kita langsung ke resep dan caranya ya. Perhatikan di bagian “CATATAN” untuk beberapa notes yang penting untuk dibaca sebelumnya.

COCONUT YOGURT aka COYO

PERALATAN

  • Blender
  • Jar (toples kaca cukup tinggi)
  • Sendok
  • Kain saring (kain yang berpori untuk tetap udara keluar masuk)
  • Karet

BAHAN-BAHAN

  • Daging kelapa muda 2-3 cups
  • Air kelapa secukupnya
  • 3 kapsul probiotik (aku pakai merk NOW Probiotic-10 25 Billion
  • 2 sendok makan air lemon / jeruk nipis

CARA

  1. Dalam blender masukkan daging kelapa dengan sedikit air kelapa untuk bantu “blend”. Pastikan campuran tetap kental, tidak terlalu encer.
  2. Blend daging kelapa sampai lembut dan sebisa mungkin tidak ada gumpalan, agar hasil akhir nantinya lebih baik.
  3. Pindahkan daging kelapa yang sudah diblend ke dalam jar/toples yang sudah disteril (dikocok dengan air mendidih cukup).
  4. Tambahkan isi kapsul probiotik (bubuknya) dan aduk rata.
  5. Tambahkan air lemon / jeruk nipis dan aduk sampai menyatu.
  6. Tutup jar/toples dengan kain saringan bersih dan ikat rapat dengan karet.
  7. Simpan jar/toples di dapur, tempat yang cukup hangat (jangan kena matahari langsung ya) selama 24-36 jam.
  8. Setelah proses fermentasi cukup, simpan jar/toples dalam kulkas minimal 3 jam, agar yogurtnya set sebelum dihidangkan.
  9. Rasanya cukup asam dan gurih kelapanya hampir hilang. Ya mirip yogurt tetapi tetap khas dan berbeda.

CATATAN

  • Pastikan menggunakan toples kaca yang cukup tinggi (minimal 2x isi campuran daging kelapa), karena pada saat proses fermentasi (saat didiamkan di suhu ruangan selama 24-36 jam) kemungkinan campuran akan naik dan menciptakan gelembung-gelembung udara. Yang kemudian akan turun sendiri atau bisa diaduk jika mulai terlalu naik.
  • Pastika disimpan di suhu ruangan yang tidak dingin atau terlalu panas. Proses fermentasi dan probiotik sama halnya seperti ragi, bisa bekerja optimal di suhu hangat ruangan. Aku suka taruh di dekat kompor, jangan terlalu dekat juga ya, atau bisa di pojokan dapur yang tetap ada udara hangat, tetapi jangan terkenal cahaya matahari langsung ya.
  • Hasil mungkin berbeda pada tergantung jenis (merk) probiotik yang digunakan. Tetapi aku sarankan untuk tetap dicoba sampai menemukan komposisi yang pas.

SARAN PENYAJIAN / PENGGUNAAN Coconut Yogurt

  • Smoothie (seperti di dalam video)
  • Disantap dengan buah segar
  • Sebagai bahan dressing
  • Campuran di adonan roti (next experiment, stay tuned ya)

Easy Morning Breakfast Crêpes

Hi semua!

Easy Crêpes for morning breakfast. Ya, pagi itu aku iseng-iseng video membuat resep crêpes di pagi hari. Di rumah kami #thecandra , lumayan sering menjadikan crêpes sebagai menu sarapan, karena selain menurutku nutrisinya cukup lengkap (mengingat bahan-bahannya ada tepung bisa pakai terigu biasa/gandum, atau tepung gluten free bernutrisi lainnya), kemudian ada telur, susu bisa pakai yang hewani atau nabati dari kacang-kacangan atau biji-bijian, lalu ada sedikit gula untuk versi manisnya.

Jadi dari bahan-bahan, kemungkinan besar sudah tersedia di dapur kita masing-masing kan yaa. Dan praktis dibuat, bisa juga adonan disiapkan malam sebelumnya dan disimpan di kulkas, paginya saat akan dimasak, bisa ditambahkan sedikit air matang karena biasanya adonan sedikit mengental. Olesannya bisa macam-macam selai, atau coklat, sedikit gula aren/kelapa, madu atau ditabur pisang dengan air jeruk. Atau kalau ada waktu dan ingin dijadikan sebagai dessert bisa teman-teman coba resep Crêpe Suzette yang pernah aku post tahun lalu hehe.. https://sarahdiorita.com/2018/02/04/la-chandeleur-tradisi-crepe-di-prancis-crepe-suzette/

Berhubung aku pribadi dan suami menjaga asupan terigu serta dairy (atau produk susu sapi), aku cukup sering membuat versi yang lebih ramah untuk kami berdua, dan anakku tidak masalah tetap senang dan menikmati crêpes versi gluten dan dairy free.

Adonan crêpes itu lebih encer dibandingkan dengan adonan pancake. Cara mudah mengingatnya adalah :

Pancake :

  • 1 cup tepung
  • 1 butir telur
  • 1 cup susu
  • 2 sendok makan gula
  • 1-2 tsp baking powder

Crêpe (manis) :

  • 1 cup tepung
  • 2 butir telur
  • 1 cup susu + 1 cup air kurang lebih ya (jika menggunakan susu nabati, aku biasa encerkan sedikit dulu dengan air jika susunya kental, atau tidak sama sekali aku tambahkan air, jadi full susu nabati yang most of the time memang aku buat sedikit lebih encer)
  • 2 sendok makan gula

Jadi seperti yang teman-teman bisa lihat, takarannya mirip, tetapi crêpe jelas lebih encer ya, karena yang ingin diperoleh adalah lembaran tipis, dan tidak mengembang.

Silahkan dicoba ya 🙂

Easy Crêpes (manis)

untuk 5-6 crêpes

PERALATAN

  • mangkok besar
  • whisk (pengocok telur)
  • sendok takar
  • cups takar
  • teflon
  • brush

BAHAN-BAHAN

  • 1/2 cup tepung terigu (bisa ganti dengan tepung gluten free)
  • 1 sendok makan gula pasir (gula kelapa/aren)
  • 1 telur ayam kampung
  • 1/2 cup susu (dairy / plant based)
  • 1/2 cup air matang
  • sedikit garam laut
  • ghee atau butter untuk olesan di teflon

CARA

  1. Campur tepung, gula dan garam ke dalam mangkok dan aduk rata.
  2. Tambahkan 1 butir telur, kocok perlahan.
  3. Tambahkan sedikit demi sedikit susu sambil dikocok agar tidak membentuk gumpalan. Lalu encerkan dengan ditambahkan air perlahan juga, sampai adonan halus tidak ada gumpalan
  4. Diamkan kurang lebih 30menit – 1jam, terlebih jika menggunakan tepung terigu, agar adonan settle dan membantu mencapai crêpes yang lembut nantinya saat dimasak.
  5. Panaskan teflon dan oles sedikit ghee/butter. Pastikan api sedang, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
  6. Tuang adonan crêpe secukupnya hingga membentuk lapisan yang rata yang tipis dengan cara menggoyangkan teflon saat menuangkan adonan.
  7. Masak 1-2 menit hingga lapisan bawah kecoklatan. Jangan disentuh-sentuh! Biarkan matang sendiri dan bisa cek dengan melihat pinggiran yang mulai melepas dari teflon dan kecoklatan, baru kemudian dibalik.
  8. Masak sisi satunya hingga kecoklatan dan pindah ke piring saji.
  9. Bisa dimakan polos begitu salah seperti suamiku, atau bisa dioles dengan selai dan lainnya, kemudian dilipat atau roll sesuai selera.
  10. Selamat menikmati !

CATATAN

  • Adonan crêpes ini bisa disimpan di kulkas sekitar 2 hari, jadi bisa buat adonan untuk hidangan sarapan beberapa hari ke depan.
  • Crêpes bisa juga dimasak setengah matang dan kemudian disimpan di freezer dalam bentuk lembaran. Ketika ingin dimakan, cukup dipanaskan di teflon dan masak sebentar hingga kecoklatan.

(Cashew) PESTO

Hello hello!

          Sudah lama sekali ya dari terakhir aku post di blog ini. Many many things had happened. Beberapa hal penting yaitu aku menulis sebuah buku berjudul “Kamus Rasa Sarah Diorita”, itupun sudah hampir satu tahun lalu. Bagi teman-teman yang belum baca, silahkan bisa dibeli di toko-toko buku besar seperti Gramedia dan lainnya. Atau bisa juga kalian beli online di :

Mizan Store // Kamus Rasa Sarah Diorita

Penyesuaian dalam hidup rumah tangga, anak yang sudah kelas 2 SD, banyak harus didampingi diajak ngobrol, diingatkan akan banyak hal.. Banyak ngomong pada intinya, dan itu adalah proses yang menurutku sangat penting dan sebisa mungkin peran kita sebagai orangtua harus hadir di saat-saat itu. So yes, i dedicate most of my time for Pitu, bersama suami, keluarga dan menggunakan waktu yang tersisa untuk passionku yang tidak lain ya tentang masak memasak. Tetapi aku juga ingin sharing tentang hal lainnya yang sering juga teman-teman tanyakan terlebih di instagram and other important things i’d like to share with you.

Kali ini aku mulai dengan resep PESTO yang sering aku share juga di instastory/feed, tetapi fotonya aja, resepnya seingatku belum pernah. Anyway, ini resep yang aku rasa semua bisa buat dengan mudah di rumah. Dan yang aku suka adalah ini menjadi sauce yang sangat versatile, bisa dipakai untuk sauce pasta (klasik), dressing salad, untuk marinate ayam, daging dan lainnya, bisa juga untuk sekedar cocolan atau olesan di roti, sandwich. Love love love sauce ini pokoknya. Semoga kalian juga bisa menikmatinya.

 

Resep video dan bla bla bla ku ada di Channel YouTube ku :

Kamus Rasa // CASHEW PESTO

 

 

PERALATAN

  • Food processor atau mortar (semacam ulekan)

 

BAHAN-BAHAN 

  • 40 gram kacang mede (panggang di oven suhu 200°C selama 12-15 menit, lalu dinginkan)
  • 1/4 sendok teh garam laut
  • 45 gram daun basil segar, cuci dan keringkan
  • 1/2 cup extra virgin olive oil
  • 1/2 sendok teh air lemon
  • 1/8 sendok teh lada hitam
  • 1 siung bawang putih (opsional)
  • 25 gram keju parmesan (opsional)

 

CARA MEMBUAT

  1. Masukkan kacang mede panggan ke dalam food processor beserta garam dan bawang putih jika menggunakan. Haluskan sebentar sampai halus/sedikit kasar tergantung selera.
  2. Tambahkan daun basil dan proses lagi sebentar hingga menyatu.
  3. Tuang olive oil dan proses lagi hingga membentuk pasta.
  4. Masukkan air lemon, lada, dan keju. Proses hingga halus atau sedikit kasar sesuai selera. 
  5. Simpan dalam toples kedap udara dan di dalam kulkas. Siap digunakan kapan saja.

 

CATATAN

  • Tekstur pesto itu bisa sedikit kasar atau halus. Jika ingin lebih halus bisa diproses dalam food processor atau spice blender hingga mencapai tekstur yang diinginkan.
  • Perlu dicatat bahwa jika terlalu lama diproses/diblend maka pesto akan berubah sedikit kecoklatan karena mesin menciptakan panas dan mematangkan daun basil.
  • Resep ini bisa dicoba dibuat dengan menggunakan ulekan/cobek, mengingat cara tradisionalnya memang menggunakan alat itu. So give it a try.
  • Pesto bisa disimpan di kulkas sekitar 7-10 hari. Seperti banyak hal, aku menyarankan untuk membuat sedikit-sedikit saja sesuai kebutuhan dalam waktu seminggu. Fresh is always better kan. Kalau habis ya bikin lagi 🙂

 

Beberapa ide menggunakan sauce pesto ini seperti untuk dressing salad, olesan di roti/toast dan juga untuk pasta tentunya. Enjoy xx – Sarah


La Chandeleur – Tradisi Crêpe di Prancis – CRÊPE SUZETTE

Halo semua!

Di Prancis, setiap tanggal 2 Februari ada sebuah tradisi “La Chandeleur” di mana hari itu dirayakan dengan menyantap crêpes.

Tanggal itu menandakan berakhirnya musim dingin (winter) dan datangnya musim semi, perginya cuaca yang dingin dan gelap dan kembalinya matahari dan kehangatan. Konon katanya, untuk menyambut panen “gandum” yang baru, gandum yang lama harus dibuat sesuatu (crêpe). It’s like turning a page, going through a new chapter.

Dan kenapa crêpe? Karena bentuk melingkarnya seperti bentuk matahari, so yes welcoming the spring sun.

Anyway, crêpe sudah sejak kecil menjadi salah satu makanan andalan. It’s easy to make and it has eggs, flour, milk yang bisa menjadi sumber nutrisi yang baik. Bisa disantap manis ataupun gurih. 

Kali ini aku mau share sebuah resep crêpe taken to the next level, atau crêpe naik kelas.. hehehe. Namanya Crêpe Suzette, sebuah variasi crêpe yang juga sangat khas di Prancis. Crêpe dimasak dengan air jeruk, gula dan butter dan kemudian di”flambé” atau dibakar dengan sedikit alcohol (alcohol di tuangkan ke dalam teflon lalu akan ada efek bakar-bakarnya). The alcohol doesn’t stay there, dia akan terevaporasi ketika proses bakar, dan hanya membantu menambah rasa manis dalam caramelisasi crêpe Suzette. Nah, ini aku akan buat versi tanpa alcohol yang gampang dibuat di setiap rumah without having to worry on burning something =)

thumb_DSC00331_1024

CRÊPE SUZETTE

Bahan Crêpe (manis) :

  • 250 gr tepung serbaguna
  • 50 gr gula pasir
  • sedikit garam
  • 3 butir telur
  • 500 ml susu (nabati/hewani)
  • 1/2 tsp vanilla paste
  • 1-2 drops orange essential oils (food grade / optional) atau bisa diganti dengan parutan kulit jeruk

Bahan sauce Suzette (orange sauce) :

  • 2 buah jeruk sunkist (parut kulit luarnya dan simpan air dari 1.5 jeruk, setengahnya lagi di potong bulat untuk garnish)
  • 1/2 buah lemon (kulit diparut + air disimpan)
  • 20 gr butter
  • 25 gr gula (gula pasir / aren)
  • 1/2 tsp vanilla paste

CARA Membuat Crêpe :

  1. Masukkan bahan kering (tepung, gula, garam) ke dalam mangkok. Lalu campur rata.
  2. Tambahkan telur, susu, vanilla paste dan essential oil orange jika menggunakan atau kulit jeruk).
  3. Aduk hingga rata dan simpan di kulkas sebentar supaya semua bahan tercampur rata.
  4. Masak crêpe di teflon anti lengket dengan tetap mengoleskan sedikit ghee atau minyak nabati setiap membuat crêpe supaya tidak lengket.
  5. Crêpe seharunya tidak terlalu tebal, we want it quite thin, supaya nanti orange sauce bisa meresap.
  6. Sisihkan crêpe (kita butuh 4 lembar crêpe).

CARA Membuat Saos Suzette (Orange sauce) :

  1. Panaskan teflon (pakai teflon yang sebelumnya dipakai untuk memasak crêpe tidak masalah, mengurangi cuci-cuci).
  2. Masukkan butter dan lelehkan.
  3. Tambahkan parutan kulit lemon dan jeruk sunkist, masak sebentar.
  4. Tambahkan gula pasir dan aduk hingga meleleh.
  5. Tambahkan vanilla paste dan tuang air jeruk sunkist + air lemon.
  6. Masak dengan api kecil-sedang hingga sedikit mengental.
  7. Susun crêpe yang sudah dilipat secara segitiga ke dalam sauce yang sedang dimasak.
  8. Balik crêpes nya supaya sauce meresap baik di kedua sisi.
  9. Sajikan dengan taburan gula halus/gula aren.

Bon Appétit !

thumb_DSC00335_1024

[Gluten-Free] Choco Chips Cookies

>>  [Gluten-Free] Choco Chips Cookies  <<

Bahan-bahan :

85gr gula pasir

100gr gula aren / gula kelapa

113gr butter (diamkan hingga lembek pada suhu ruangan)

2 telur ayam kampung

1 sdt vanilla cair/paste

1 sdt baking soda

1/2 sdt garam halus

2 1/4 cup tepung gluten-free / serbaguna biasa

1 cup dark choco chips

Cara Membuat :

  1. Panaskan oven suhu 180 C. Siapkan sebuah loyang untuk cookies yang dilapisi kertas bakar.
  2. Campur kedua jenis gula di dalam suatu mangkok besar hingga tercampur rata dan tidak ada gumpalan.
  3. Tambahkan butter lembek dan aduk rata dengan spatula/sendok.
  4. Tambahkan telur satu per satu dan aduk hingga tercampur rata.
  5. Masukkan vanilla dan garam, lalu aduk kembali.
  6. Masukkan tepung secara bertahap dan aduk hingga adonan tercampur dengan baik.
  7. Campurkan choco chips ke dalam adonan.
  8. Jika menggunakan tepung gluten free, simpan adonan di dalam kulkas sekitar 1 jam agar lebih padat.
  9. Tuang adonan menggunakan sendok dan beri jarak sekitar 4-5 cm.
  10. Masukkan ke dalam oven selama 10-15 menit (tepung biasa) atau 20-25 menit (tepung gluten free) dengan memutar loyang setengah perjalanan supaya matang secara rata.
  11. Diamkan cookies hingga suhu ruangan dan simpan di dalam toples kedap udara.

BON APPÉTIT !

Notes :

*Resep ini bisa menghasilkan 35-50 cookies tergantung besar kecilnya.

*Tepung gluten free yang aku gunakan adalah campuran tepung beras coklat, tepung garut, tepung beras, tapioca, tepung pisang dan tepung almond.

*Dengan menggunakan tepung gluten-free adonan ini akan lebih encer oleh karena itu lebih baik disimpan di kulkas selama satu jam agar sedikit memadat dan lebih mudah dituang di loyang cookies.

*Dua hasil yang berbeda akan diperoleh: jika menggunakan tepung gluten-free, ketika di oven adonan akan melebar ke samping dan waktu memasaknya sedikit lebih lama. Jika menggunakan tepung biasa, adonan akan lebih padat dan tidak terlalu melebar seperti adonan dengan tepung gluten-free dan hasilnya akan lebih padat dan tebal.

*PENTING : jangan tunggu cookies mengeras di oven, lebih baik dikeluarkan ketika masih sedikit empuk di oven karena ketika didinginkan di suhu ruangan, cookies akan mengeras/mengering dan memberikan tekstur yang terbaik. Jika cookies dibiarkan masak di oven hingga keras, ketika didiamkan di luar akan menjadi lebih keras lagi. Tetapi kembali ke selera masing-masing 🙂

Easy & Healthy Bfast with Oats | Basic Overnight Oats | Oat Pancakes | Banana Oat Bars

Halo semua!

Beberapa waktu lalu saya minta masukan dari teman-teman enaknya saya buat video resep apa. Banyak yang menanyakan untuk sarapan praktis dan sehat. Nah, kali ini saya akan bagikan resep sarapan praktis dan sehat dengan bahan dasar OATS.

  1. OVERNIGHT OATS

  2. OAT PANCAKES

  3. BANANA OAT BARS

VIDEO RECIPE : Easy & Healthy Bfast Oats 3 Ways

OATS

url.jpg

187187-004-94F5EE9B.jpg

https://www.britannica.com/topic/oats

Oats aku rasa sudah cukup familiar ya. Oats masuk dalam kategori “cereal”. Di dalamnya terkandung protein sejenis gluten tetapi bukan gluten yaitu Avenin. Avenin adalah protein yang ditemukan di dalam Oats. Tiap orang bereaksi berbeda terhadap jenis protein ini. Kalau memang alergi dengan GLUTEN, cobalah cari Oats yang tertulis “Gluten Free”. Karena sering kali, Oats diolah di tempat yang sama dengan produk Gandum, sehingga tercampur dengan residu gluten dari gandum tersebut. Perlu diingat bahwa tiap tubuh dan cara mencerna makanan dan minuman tiap orang itu berbeda. Something might work well on a person, and the same thing might cause problems in someone else’s body, jadi yang seiring berjalannya waktu itu PR kita masing-masing untuk bisa merasakan apa yang baik untuk kita dan mana yang tidak.

List bahan-bahan yang aku pakai ada di bawah sendiri ya…

OVERNIGHT OATS

Overnight oats is my ultimate favorite quick breakfast! Dibuat malam sebelumnya, pagi tinggal keluarkan dari kulkas, tambahkan topping kalau mau, kalaupun tanpa topping juga udah cukup untuk sarapan pagiku. If I’m in hurry, I just bring it with me; if I have more time, aku tambahkan topping seperti coconut flakes, potongan buah, superfood seperti moringa, maca, flaxseeds, acai berry powder, dan banyak pilihan lainnya yang sangat mudah ditambahkan di overnight oats ini.

Oats yang aku pakai adalah ROLLED OATS. Memang mungkin lebih sulit didapatkan, tetapi ya sekarang dengan online shop dan pengiriman yang mudah, gak susah kok. Yang sering dan biasa kita temukan di supermarket adalah Instant Oats dan Quick Cooking Oats. Rolled oats itu bentuknya lebih “utuh”, tidak mengalami proses yang sepanjang Instant Oats dan Quick Cooking Oats, makanya jauh lebih baik. Aku sebutkan di video : Rolled Oats itu “Beras Coklat / Pecah Kulit” dan kalau Instant/Quick Cooking Oats itu “Beras Putih”.

Perlu diingat selalu akan term : Whole Food —> makanan yang paling mendekati wujud aslinya dan mengalami sangat sedikit atau tidak sama sekali proses pengolahan. Nah, di sini peran “Organik” itu sangat penting; since we want to eat whole foods, yang mana mendekati wujud aslinya, kalau si makanan itu telah disemprot dan dikasih macam-macam bahan kimia/obat, kita juga enggan makan versi “utuh”nya kan, akhirnya harus kita masak dan olah, dan sayang sekali. Memang, aku juga setuju bahwa tidak mudah terkadang mendapatkan bahan organik tetapi sebisanya saja. Dannn masih banyak yang karena organik, lalu dijual mahal, dan jadi tidak masuk akal untuk konsumsi pribadi. Anyway, aku akan bicara tentang hal ini lebih panjang lagi lain waktu. Pada intinya kalau ada pilihan lebih baik, pilihlah itu; semacam “investasi” kalau buat aku. Sering-sering baca juga, karena aku yakin banyak yang masih gak tau juga kalau ada versi “utuhnya” oats.

Di resep ini aku tambahkan pisang, karena aku suka teksturnya, dia juga menambahkan rasa di campuran overnight oats. Lalu pasti ada aja pisang di rumah, kadang sampai bingung udah keburu terlalu matang. (I freeze bananas as well for smoothies). Pisang itu baik karena tinggi akan potassium which is very good for the heart; bantu lower blood pressure dan the risk of heart disease. Kalau gak suka pisang, no big deal, just remove it.

Resep ini bisa jadi 2 jar sedang seperti di video di YouTube Channel ku ya. Oh iya, overnight oats ini bisa tahan sampai 3 hari di kulkas ya. So, better make small batches and make new ones kalau bisa.. Aku juga suka tambahkan bubuk kayu manis.

RESEP #1

SARAH’S BASIC OVERNIGHT OATS

2 small jars

DSCF2831

INGREDIENTS :

1/3 cup Rolled oats

1 tbsp biji chia

1/3 – 1/2 cup susu almond atau susu biasa

1/3 cup plain yogurt

1 tbsp madu

1 buah pisang potong dadu

sejumput sea salt / garam laut murni

INSTRUCTIONS :

  1. Campur rolled oats, biji chia, sejumput garam.
  2. Tambahkan susu, yogurt, madu dan campur rata.
  3. Tambahkan potongan pisang jika pakai.
  4. Masukkan ke dalam toples, give a shake and keep in the fridge overnight.

VARIASI :

  • Cacao Banana (bubuk cacao dan pisang)
  • Banana Vanilla Cinnamon (pisang, vanilla dan bubuk kayu manis)
  • Mango Coconut (mangga dan kelapa kering/coconut flakes)
  • Strawberry nuts (stroberi dengan kacang-kacangan seperti walnut, kenari, mede, almond)
  • Mango Strawberry (mangga dan stroberi)
  • Kiwi honey (kiwi dan madu)
  • I guess you can put anything! LOL

SELAMAT SARAPAN !

RESEP #2

OAT PANCAKES

6-8 pancakes

DSCF2771

INGREDIENTS :

11/2 cups oat flour (oats yang sudah dihaluskan/diblender)

2 tbsp gula (gula pasir / aren / maple syrup / madu)

1/2 tsp baking powder (aluminium free if possible)

sejumput sea salt / garam laut murni

1 cup susu

1 telur ayam kampung

1 tbsp vegetable oil / minyak nabati (canola / grapeseed / sunflower)

Ghee / minyak untuk oles di teflon

INSTRUCTIONS :

  1. Campur semua bahan kering (oats halus, gula, baking powder, garam)
  2. Campur bahan basah (susu, telur, minyak)
  3. Tuang campuran bahan basah ke bahan kering.
  4. Aduk rata.
  5. Tuang sedikit adonan secukupnya di atas teflon yang sudah diolesi minyak/ghee/butter. Masak hingga sisi bawah kecoklatan.
  6. Balik pancake dan masak sisi satunya hingga kecoklatan.

SELAMAT MENIKMATI!

Note : I love freezing these pancakes! Kalau aku ada waktu aku masak semua lalu aku dinginkan dan masukkan ke dalam kantong freezer. So when in need, tinggal dikeluarin, angetin di microwave atau di teflon dengan api kecil.

RESEP #3

BANANA OAT BARS

8-10 bars

DSCF2807

INGREDIENTS :

1 cup oats yang sudah dihaluskan (diblender halus)

1 cup oats yang masih utuh

1 tsp baking powder (aluminium free if possible)

2-3 pisang (dilembekkan)

1/4 cup madu / maple syrup

sejumput sea salt / garam laut murni

Topping :

Selai stroberi

Chocolate chips

INSTRUCTIONS :

  1. Nyalakan oven di 190 C (derajat celcius).
  2. Siapkan 1 buah loyang dan lapisi dengan kertas bakar + oles minyak di atasnya.
  3. Campur oats yang sudah dihaluskan dengan baking powder, sejumput garam.
  4. Tambahkan oats yang utuh, campur rata.
  5. Tambahkan pisang yang sudah dilembekkan dan madu.
  6. Ambil 2/3 dari adonan tersebut dan padatkan di dalam loyang dengan tebal kurang lebih 1.5 – 2cm.
  7. Sebarkan topping pilihan di atasnya.
  8. Tabur 1/3 adonan (sisa yang tadi dipakai untuk alas) di atas.
  9. Masukkan ke dalam oven bagian tengah selama kurang lebih 30-40 menit sampai atasnya agak kecoklatan.
  10. Dinginkan sekitar 10 menit lallu potong sesuai selera.
  11. Simpan dalam kulkas.

ENJOY !!

Note : Setelah dimasak di oven, ketika sudah matang memang tidak megeras ya, bukan menjadi kriuk. Ini oat bars yang chewy, not crunchy. Aku biasa simpan dalam toples di kulkas, tinggal ambil di pagi hari atau bisa jadikan snack kapan saja.

VARIASI Topping :

  • Kismis
  • Cranberry
  • Cacao nibs
  • Any other dried fruits
  • Kacang (almond / mede)

 

I would love to know how you liked it, kalau sempat dicoba buat yaa…

Tunggu resep-resep berikutnya ya.. Thank you xx

Sarah.

 

LIST OF PRODUCTS :

Rolled oats, biji chia,  : http://www.clubsehat.com/

Baking powder aluminium free : Healthy Paradise atau Bob’s Red Mill 

http://nourishindonesia.com/index.php?route=product/product&filter_name=bob%27s+red+mill&product_id=816

http://www.namaste-organic.com/products/search?query=bob%27s+red+mill

Ghee : @mazaraatartisancheese atau tersedia juga di Lokaloka Bistro

Bubuk daun kelor (moringa) : @martani.organic

Susu almond (raw almond milk) dan plain yogurt : @lokalokabistro

Caesar Salad Dressing

Hello!

So, this time it will be Caesar Salad Dressing. Who doesn’t love a great Caesar Salad? The key is on the dressing of course, since Caesar Salad is simply lettuce, crouton, and chicken (or not). So yea, here’s my go to Caesar Salad Dressing.

Caesar Salad biasanya terdiri selada jenis Romaine, crouton (roti dipanggang sampai kriuk) dan ayam kalau itu Chicken Caesar Salad. Kalau tanpa ayam, ya bisa selada aja, dan karena itu kuncinya ada di dressing/saus saladnya.

Mungkin beberapa bahan seperti anchovy, dijon mustard, you don’t usually have it on hand, but those ingredients really make this recipe puerrfecctttt!

Some lemon juice is optional but I would totally recommend. It gives a nice kick. Oh yes, many use only mayonnaise, I like to do half mayonnaise and half plain yogurt; I find it a little bit lighter and it tastes just amazing!

Give a try and tell me what you think!

Here’s the video :

Sarah’s Kitchen Lab | 1 Min Recipes | Caesar Salad Dressing


|  Caesar Salad Dressing  |

The Ingredients :

  • 2 garlic cloves
  • 1 tsp anchovy (paste or whole like I used in the video)
  • 1/2 cup Parmesan cheese
  • 1 tbsp Dijon mustard
  • 1/2 cup mayonnaise
  • 1/2 cup plain yogurt
  • 1 tsp Worcestershire sauce
  • 1-2 tbsp lemon juice (optional)
  • sea salt and black pepper

How to :

  1. Put all ingredients together in a blender and blend until well combined.
  2. It will give you a nice, not too thick, sauce.
  3. Store in a jar in the fridge for 1-2 weeks.

Bon Appétit!


#TheCandras France Trip 2016

dscf2115


Hello!

I know, I know, I’m not yet used to posting on time, but I will certainly get there soon..

Ok so, some of you must have noticed that “last year”, around November-December 2016 my husband, Pitu and I had the chance to visit my “kampung halaman” or my other home which is France. This time was super fun, because it was actually the first time we all three of us (Eross, Pitu and I) went to France together.

I used to go there every year before I got married, but after that it has been more difficult and of course we didn’t have many opportunities to go there. So after Eross and I got married, we went there, that was in 2009.

And then, when Pitu was 6 months, I went to France with him, just the two of us. After that we went back there again just the two of us as well, I don’t exactly remember when was it, but a little bit more than three years from now. That last trip was quite moving because we when there especially to visit my grandmother who was getting sick. And yes, not long after we went back to Indonesia, she passed away.. So, yes that was really hard for me especially I loved her so much, I still do :). But I’m grateful that the Pitu and I had the opportunity to see her.

So, after three years, which is quite some time for me not to go back to France, we finally made it all the three of us!

I was so happy to be able to see the family, the daily life in France, many places, and of course for Pitu it was the first time he saw snow! We also stayed there for a good time, giving us the chance to see Paris, Lyon, Châtenay, Combloux (near Chamonix, to see the snow) and Orleans. Thank you to all friends and family who welcomed us so well, it was a really sweet memory.. Merci Mamido (Dominique), my aunt, who took us to Combloux to see the snow, even though it was pretty challenging since there was not much snow; it snowed two weeks before but no snow later, so we were pretty lucky. Merci Tante Colette who was so sweet, and welcomed us in her house with a magnificent view!

We had a family gathering in order to remember my beloved grandmother. We saw almost all my cousins, aunts and uncles. We spent a really nice time with my grandfather, so happy to see him doing well and in good shape for his age! I’m so grateful and can’t thank him enough. And my mother was there as well, arranged everything for us; it was really nice (I keep on saying this but it was, it really was) to be with her as well there. So yea, it was really really nice (I say it again!). Anndd we had 3 weeks of almost every day super nice weather; it was cold but sunny, and we couldn’t ask for better!

Walking was such a pleasure for us, since here in Indonesia we are quite dependent on our personal vehicle (car and motorcycle). Actually Pitu, our son, really enjoyed walking and taking the public transportations. The number of things to do and see is just unbelievable, so many museums (free and with a fee), many great free playgrounds for kids. In Lyon, there’s even a City Zoo called “Parc de la Tête d’Or”, there are animals and the place is so huge, open air. It’s just great! I have to say that we miss that in here, Jogja. Anyway, for me it was personally a very nice come back. For Pitu, I think and hope he learned a lot and saw another part, another way how people live. Travelling and seeing how other people live, the cultures, etc it’s such an important experience for then to have respect towards others. I hope we can go back soon and see other beautiful parts of France.

So, here are some pictures taken during our trip (some taken with a real camera and some with my phone, so sorry for the not so good quality).. I’m still working on the vlog but I will update you all soon when it’s done and uploaded on my YouTube Channel. In the mean time, you can subscribe to my YouTube Channel :

Sarah Diorita YouTube Channel

Enjoy! Bisous Xoxo

PS : I’m writing in english so that all can understand, even friends and families on the other side of the planet.


dscf1801dscf1805dscf1851dscf1947dscf1953dscf1963dscf1965dscf2043dscf2102dscf2103dscf2104dscf2107dscf2116dscf2119dscf2162dscf2175

“PAIN PERDU” aka French Toast

 

 

Processed with MOLDIV

PAIN PERDU bahasa Prancis itu artinya “Roti yang Hilang”.. My guess would be mungkin “hilang” karena dibalut campuran susu dan telur itu kali yaa..

Ini resep yang andalan ketika punya roti yang mungkin udah beberapa hari, kalau dimakan begitu saja sudah kehilangan kelembabannya (tapi bukan kadaluarsa yaaa hehehe).

It tastes sooo good! Pitu is one big fan! Cepat dan cocok untuk sarapan.

Intinya ini adalah roti dicelup ke dalam campuran basis telur, susu dan gula. Banyak sekali tambahan yang bisa digunakan untuk membuatnya sedikit berbeda.


– PAIN PERDU –

Bahan-bahan :

1 Telur ayam kampung

1/2 cup susu

1 1/2 tbsp (sdm) gula pasir

Roti tawar (bisa juga roti lainnya)

CARA :

  1. Kocok telur, susu dan gula sampai tercampur semua.
  2. Panaskan teflon (api kecil-sedang saja) dan oleskan minyak nabati tak berbau (canola/sunflower oil) dan tambah sedikit butter (this makes a great brown color and it’s super tasty!)
  3. Celup 1 lembar roti ke dalam campuran basah tadi. Pastikan semua sisi terkena campuran telur, susu dan gula.
  4. Masak di teflon hingga sisi bawah kecoklatan. Kemudian balik dan masak sisi satunya
  5. Sajikan dengan potongan butter dan gula pasir.
  6. Selamat makan!

Bisa juga ditaburi bubuk kayumanis atau bubuk cacao. Bisa juga menambahkan vanilla extract ke campuran telur susu dan gula untuk menambahkan aroma.

Kalau ada pisang, bisa masak pisang di teflon sampai agak caramelised lalu sajikan di atas Pain Perdu.. Hmmmm.. Yummy!

Selamat mencoba ya!

Bon Appétit !

Xx – Sarah

“Pain Perdu” aka French Toast

Halo!

Maafkan saya ya, sudah lama sekali tidak mengisi blog saya ini.. So much things to do, new opening hours at Lokaloka Bistro jadi banyak yang harus disiapkan dan dimatangkan. Tidak terasa sudah 2.5 tahun sejak Lokaloka Bistro berdiri.. Progress nya mungkin tidak secepat itu tetapi Alhamdulillah banget bisa saya jalani dengan ritme saya pribadi, mengimbanginya dengan tugas utama saya sebagai seorang ibu dan istri. Saya ingat di awal memang jauh lebih “gila” daripada sekarang, ya namanya juga apa-apa saya kerjakan sendiri (recipe development, jualan, itung-itung, mikir ke depannya dan banyak lainnya), but no complaining.. The progress that Lokaloka Bistro has made is making me proud of all the people who are involved in it (terimakasih ya Team Lokaloka Bistro dan Café LIP Lokaloka!). Dukungan ibu, suami, anak dan keluarga saya menjadi salah satu berkah yang setiap saat saya syukuri.

I think being a wife and a mom doesn’t mean you gotta stop doing what you love.. It’s not easy but you must find the balance. Itu sebuah pilihan menurut, nothing wrong with all the different decisions moms and wives make. Every decisions have consequences 🙂

Menurut saya, memiliki “me time” itu penting; sebagai manusia yang punya perasaan dan juga otak penting untuk terus belajar.. Menurut saya itu justru membuat hubungan rumah tangga semakin harmonis; sama-sama belajar dan berbagi pengetahuan baru, and most importantly, di situ kita makin mengenal satu sama lain dan together we grow.. Couples support each but also remind one another. Couples should be grateful and happy to see both of them learning from each other. Itu yang membuat kita fall in love over and over again.. The beauty in a couple is that we might have some different passions but we know we have each other to support our back, bukan berarti terus misal suami saya harus nyemplung dan ikut belajar masak tetapi melihat saya enjoy di bidang itu dia juga ikut bahagia dan mendukung. Begitu juga saya, pengetahuan tentang musik, gitar dan lainnya yang digeluti suami, saya tidak paham semuanya. But I know that’s what he truly loves doing so it makes me happy; bahagia melihat pasangan kita berkembang.

Begitu juga dengan anak, saya cenderung mengajak anak untuk juga ikut serta dalam aktifitas saya ketika memungkinkan. Menurut anak juga bisa belajar sejak mungkin usia toddler, bahwa orang-orang di sekitarnya juga memiliki aktifitas lainnya. Tidak hanya dia bisa belajar banyak hal lainnya tetapi juga membuatnya lebih mandiri dan menghargai keberadaan orang lain. Selain itu, anak jadi lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan lebih mudah. All this done with lots of love of course. I learned this from my mom and Alhamdulillah Pitu adalah anak yang termasuk sangat mudah dan menyenangkan.

But knowing your priorities is your boundary; dengan mengetahui prioritas kita serta tanggung jawab kita maka kita kemudian bisa menentukan bagaimana mengerjakan semua itu dan membagi waktu dengan tepat. Not easy, moms wives must know.. But it’s part of learning and it is possible.. Saya pun masih terus belajar dan masih harus banyak belajar, it’s also a process, we explore and also get to know ourself, kita mau ngapain selama hidup ini, what’s our purpose in life. Semangat ya para ibu dan istri! Juggling is our job.. Just know your priorities to stay on balance.


Anywayyyy… Saya ingin sekali berbagi resep-resep praktis, mudah dan sehat.. Pelan-pelan ya, doakan bisa lebih sering lagi..

Ini salah satu resep andalan sarapan di #theCandras :

PAIN PERDU atau mungkin lebih dikenal orang “French Toast”

Processed with MOLDIV

OK, so PAIN PERDU bahasa Prancis itu artinya “Roti yang Hilang”.. My guess would be mungkin “hilang” karena dibalut campuran susu dan telur itu kali yaa..

Ini resep yang andalan ketika punya roti yang mungkin udah beberapa hari, kalau dimakan begitu saja sudah kehilangan kelembabannya (tapi bukan kadaluarsa yaaa hehehe).

It tastes sooo good! Pitu is one big fan! Cepat dan cocok untuk sarapan.

Intinya ini adalah roti dicelup ke dalam campuran basis telur, susu dan gula. Banyak sekali tambahan yang bisa digunakan untuk membuatnya sedikit berbeda.


– PAIN PERDU –

Bahan-bahan :

1 Telur ayam kampung

1/2 cup susu

1 1/2 tbsp (sdm) gula pasir

Roti tawar (bisa juga roti lainnya)

CARA :

  1. Kocok telur, susu dan gula sampai tercampur semua.
  2. Panaskan teflon (api kecil-sedang saja) dan oleskan minyak nabati tak berbau (canola/sunflower oil) dan tambah sedikit butter (this makes a great brown color and it’s super tasty!)
  3. Celup 1 lembar roti ke dalam campuran basah tadi. Pastikan semua sisi terkena campuran telur, susu dan gula.
  4. Masak di teflon hingga sisi bawah kecoklatan. Kemudian balik dan masak sisi satunya
  5. Sajikan dengan potongan butter dan gula pasir.
  6. Selamat makan!

Bisa juga ditaburi bubuk kayumanis atau bubuk cacao. Bisa juga menambahkan vanilla extract ke campuran telur susu dan gula untuk menambahkan aroma.

Kalau ada pisang, bisa masak pisang di teflon sampai agak caramelised lalu sajikan di atas Pain Perdu.. Hmmmm.. Yummy!

Selamat mencoba ya!

Bon Appétit !

Xx – Sarah