Iya, memang ada beberapa perbedaan antar budaya ya.. Hanya perlu cari keseimbangan aja, gimana caranya supaya kedua budaya dapat selaras, bagaimana kita juga pandai menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.. Balancing both cultures for getting the best of it.. 🙂
Check out the article here:
Artikel Tribun Jogja
Begini Cara Istri Eross Candra Sheila on 7 Membudayakan Makan Sayur dan Buah

Laporan Reporter Tribun Jogja, Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Dibesarkan di dua budaya, membentuk Sarah Diorita menjadi sosok yang mandiri.
Memiliki orangtua seorang ibu berwarga kenegaraan Prancis dan ayah berwarga kenegaraan Indonesia, Sarah lahir di Yogyakarta, sempat menempuh masa kecil di Prancis, dan kini ia banyak menghabiskan waktunya di Yogyakarta.
Budaya Prancis dan Indonesia yang berbeda, membuat Sarah banyak belajar dan memadukan keduanya di kehidupan sehari-hari.
Tak jarang, budaya keduanya sangat bertolak belakang, sehingga Sarah pun mengambil jalan tengah untuk diikutinya.
Budaya makan misalnya, Prancis sangat konvensional untuk urusan makan sekeluarga di meja makan.
Bahkan, mereka bisa berlama-lama di meja makan, hanya untuk menyantap makanan dan bercakap dengan seluruh anggota keluarga.
”Makan di meja makan itu lebih menekankan pada aspek sosialnya, yakni berbicara dan menikmati makanan,” ujar Sarah saat ditemui di Lokaloka Bistro, Kamis (15/9/2016) lalu.
Namun berlama-lama di meja makan tidak menjadi budaya yang mengakar di Indonesia, sehingga iapun harus mengimbangi kebiasaan tersebut.
Sejak bersuamikan Eross Candra, Sarah memang merutinkan makan di atas meja makan minimal sekali dalam sehari.
Namun sesekali juga, Sarah memberikan waktu santai pada keluarganya untuk makan sambil menonton televisi bersama-sama.
Memasak
Budaya memasak sendiri juga dibawanya ke keluarganya di Indonesia.